Laman

Label

Selasa, 25 Januari 2011

8.12.12.53


Jelaga…
Tertumpah pada darah
Merah menghitam disudut tak terjamah
Itu lukaku… pada keeping masa lalu
Luka seorang bocah pada satu arah
Tak pernah pergi
Tak pernah kembali

Jelaga…
Tertumpah pada amarah
Kelam mencekam disudut penuh dendam
Itu benci… pada episode masa ini
Benci seorang lelaki pada pengingkar janji
Tak pernah mengerti tak pernah bertepi

Jelaga…
Tertumpah pada kata
Diam dimalam temaram

Senin, 03 Januari 2011

mengapa kau diam?


Sumpahku sebuah pengakuan rembulan
Ketika ombak menari bersama gravitasi
Mengapa kau diam?
Hanya karena lagu lebih dulu dimainkan?
Hanya karena ragu lebih dulu dinyanyikan?
Hanya karena lugu lebih dulu ditanyakan?
Mengapa kau diam?
Bukankah lagu merenda imajmu?
Bukankah ragu meretas langkahmu?
mungkinkah lugu mengunci ucapmu?
Mengapa kau diam

8.12.12.45


Menatapmu datang bersama angin
Membangunkan tidur tenang keheningan
Dilanda luka dibatas cakrawala
Terbalut bias senja yang merupa
Duhai…
Adakah rembulan membaca Kristal kebekuan?
Pada hati bidadari yang tergenggam sunyi
Ini cerita kehampaan lagi
Dari lagu sendu di negeri peri
Sebuah perahu telah karam lagi
Bersama dendang alam memuja pagi